UJI DAYA KECAMBAH BENIH


1.TEORI
Viabilitas benih dapat diketahui dengan melakukan pengujian benih. Berbagai macam metode pengujian benih dibuat untuk mendeteksi parameter viabilitas benih. Pengujian daya berkecambah benih digunakan untuk mendeteksi parameter viabilitas potensial benih. Daya berkecambah atau daya tumbuh benih adalah tolok ukur bagi kemampuan benih untuk tumbuh normal dan berproduksi normal pada kondisi lingkungan yang optimum.
Sesuai dengan tujuan pengujian yaitu untuk mendeteksi viabilitas benih dalam kondisi optimum, kondisi pengujian daya berkecambah benih dibuat serba optimum dan standar. Media untuk menumbuhkan benih digunakan : kertas merang dan pasir, kertas saring atau kertas koran bila benih dikecambahkan dalam alat pengecambah benih. Media pasir, serbuk gergaji atau arang sekam digunakan bila benih ditumbuhkan diruang persemaian (leathouse). Ukuran media kertas atau boks plastik yang digunakan harus standar untuk menanam sejumlah benih tertentu , pelembaban media harus optimum karena media terlalu kering atau terlalu basah akan menyebabkan kondisi menjadi tidak optimum.
Metode penanaman benih dalam uji daya berkecambah yang menggunakan media kertas: benih ditanam diatas media kertas (UDK), diantara media kertas (UAK), diantara media kertas kemudian digulung (UKD) yang diletakkan berdiri dalam germinator (UKDdp), bila dilapisi plastik dibagian luarnya adalh UKDdp.
Ciri lain dan khas dari pengujian daya berkecambah benih adalah pengamatan terhadap benih yang tumbuh dilakukan dua kali. Pengamatan pertama biasa disebut hitungan pertama, dilakukan pada hari ketiga setelah tanam untuk benih jagung, kedelai, kacang tanah; untuk benih padi pada hari kelima dan untuk benih cabe, tomat dan terong pada 7 hari setelah benih ditanam. Pengamatan pertama ditujukan untuk optimalisasi media, benih yang telah tumbuh menjadi kecambah normal dihitung, dicatat jumlahnya, setelah itu dikeluarkan dari media. Benih yang busuk, bercendawan juga disingkirkan. Bila media kering ditambah kelembabannya. Benih yang belum berkecambah atau kecambah belum tumbuh normal dibiarkan dalam media tanam hingga akhir pengujian.
Pengamatan kedua atau hitungan kedua semua kecambah normal, kecambah abnormal, benih mati dan benih segar tidak tumbuh dijumlah. Penentuan daya berkecambah benih adalah jumlah kecambah normal hitungan satu dan dua dibagi jumlah benih yang diuji dikali 100%.
Kriteria kecambah normal yang digunakan bagi bermacam jenis tanaman juga harus standar. Untuk tanaman dikotil bagian kecambah yang harus diperhatikan ialah: perakaran yang terdiri akar primer dan sekunder, hipokotil yaitu calon batang yang terletak di bawah kotiledon, kedua kotiledon, epikotil dan plumula. Untuk kecambah monokotil bagian yang diperhatikan : akar seminal primer dan sekunder, mesokotil, koleoptil, dan plumula.
Setelah mengikuti praktikum Pengujian Daya Berkecambah Benih mahasiswa dapat melakukan beberapa metode uji daya berkecambah benih serta dapat mendetek si viabilitas potensial suatu lot benih dengan tolok ukur daya berkecambah benih.
2.TUJUAN PRAKTIKUM
ini dilakukan untuk menguji daya kecambah benih dari kelompok tertentu dengan mengunakan berbagai cara pengujian.
3. BAHAN DAN ALAT
Bahan – bahan dan alat alat yang dipakai dalam praktikum ini terdiri dari :
Ø Benih tanaman pangan ( kacang – kacanagan, ubi –ubian dan serealia ).
Ø Substratum perkecambahan ( kertas merang dan pasir ).
Ø Pinset
Ø Air
Ø Bak perendam keretas
Ø Bak plastik pengecambah
Ø Cawan petridis
Ø Penghimpit kertas
Ø Karet
4. PELAKSANAAN DAN PENGAMATAN
praktikum ini dapat dilakukan dengan mengunakan empat metode,yaitu ( 1 ) Uji Kertas Digulung Dalam Plastik ( UKDP ), ( 2 ) metode Uji Antar Kertas ( UAK ), ( 3 ) metode Uji Diatas Kertas ( UDK ), ( 4 ) metode Uji Diatas / Dalam Pasir.
( 1 ). Metode Uji Kertas Digulung Dalam Plastik
a. basahkan kertas substratum secukupnya dengan mengunakan penghimpit kertas.
b. Ambilah lima helai kertas substratum dan hamparkan si atas sehelai plastik, selanjutnya tanamkan 100 butir benih dengan teratur diatasnya.
c. Ambilah tiga helai substratum yang berisi benih.
d. Gulunglah pasangan kertas substratum tersebut, kemudian masukan ke dalam bak pengecambah.
e. Kerjakan hal yang sama untuk ketiga ulangan lainya.
f. Kelembaban substratum harus selalu terpelihara sampai pengujian selesai.
( 2 ). Metode Uji Antar Kertas ( UAK )
a. Ambilah lima helai kertas substratum yang digunakan dalam UKDP..
b. Tanamkan dengan teratur 100 butir benih berukuran sebesar padi atau 50 butir benih sebesar jagung pada setengah bagian substratum.
c. Lipatkan setengah bagian substratum yang kosong ke atas bagian yang berisi benih, kemudian bagian pingirnya dilipat sedikit untuk mencegah larinya benih.
d. Kerjakengan hal yang sama untuk ulangan lain kemudian masuka dalam bak pengecambah.
e. Jaga kelembaban substratum sampai pengujian berakhir.
( 3 ). Metode Uji Atas Kertas ( UDK )
a. Basahkan kertas substratum sebesar petri secukupnya.
b. Letakan lima helai kertas substratum pada cawan petridis dan tanamkan dengan teratur 25 butir benih berukuran kecil atau 10 butir benih berukuran besar.
c. Kerjakan hal yang sama untuk ulangan lainyaa, kemudian setelah ditutup dengan penutup petridish masukan ke dalam bak pengecambah.
d. kelembaban substratum harus selalu terpelihara sampai selesai pengujian.
( 4 ). Metode Uji Atas / Di dalam Pasir
a. gunakan pasir bersih yang terdapat pada setiap bak pengecambah,kemudian basahkan secukupnya.
b. Tanamankan dengan teratur 400 butir beih dalam empat ulangan atau lebih, selanjutnya simpan dalam rak pengecambah.
c. kelembaban substratum harus selalu terpelihara sampai selesai pengujian.
Pengamatan – pengamatan yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1) hitung kecambah normal, mati, abnormal dan benih kertas pada hari perhitungan pertama ( hari ke-3 ), perhitungan kedua ( hari ke- 5 ) dan terakhir ( hari ke- 7 ) sesuai dengan benihnya.
2) kecambah normal pada penghitunganya,pertama diambil ( di buang ) untuk memudahkan pengamatan pada penghitungan terakhir.
3) Pada pengujian dengan substratum pasir hanya dilakukan penghitungan terakhir saja.
4) Penghitungan :
Daya kecambah (%) = Jumlah benih Normal x 100%
Jumlah benih
5. HASIL PENGAMATAN
UDK = (%) Daya kecambah = 25 x 100 % = 100 %
25
UAK = (%) Daya kecambah = 41 x 100 % = 82 %
50
UKDP = (%) Daya kecambah = 50 x 100 % = 100 %
50
6. KESIMPULAN
Viabilitas benih dapat diketahui dengan melakukan pengujian benih dengan tolok ukur daya berkecambah benih. Benih yang uji dapat mengalami kematian, tidak tumbuh, maupun tumbuh abnormal. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal benih. Faktor internal diantaranya tingkat kemasakan benih, ukuran benih, dormansi, dan penghambat perkecambahan. Sedangkan faktor eksternal meliputi air, suhu, oksigen, cahaya, dan medium.

Comments

Popular posts from this blog

UJI PENGARUH CAHAYA

DETERIORASI BENIH

Dasar Teknologi Benih