UJI KADAR AIR BENIH


1.TEORI
Kadar air benih merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan pada kegiatan pemanenan, pengolahan, penyimpanan dan pemasaran benih. Kadar air benih sangat menentukan ketepatan saat panen, tingkat kerusakan mekanis saat pengolahan, kemampuan benih mempertahankan viabilitasnya selama penyimpanan sehingga pengukuran kadar air benih harus dilakukan dalam pengujian mutu benih (termasuk uji rutin).
Ada dua metode pengukuran kadar air yang dapat dilakukan, yaitu metode langsung dan metode tak langsung. Pada metode langsung kadar air benih dihitung secara langsung dari berkurangnya berat benih akibat hilangnya air dari dalam benih. Sedangkan secara tidak langsung kadar air dapat diukur tanpa mengeluarkan air dalam benih, tetapi dengan memanfaatkan hambatan listrik dalam benih yang kemudiaan dikorelasikan dengan kadar air.
2.TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikum ini ditunjukan untuk menguji kadar air benih dengan berbagai cara dan alat pengukur.
3. BAHAN DAN ALAT
Bahan – bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu:
· Benih tanaman
· Oven
· Eksikator
· Cawan porselin
· Timbangan
· Burrow moisture tester
· Kett riceter
4. PELAKSANAAN DAN PENGAMATAN
Pelaksanaan praktikum ini dilakukan dengan dua metode,yaitu metode dasar dan metode praktek:
1) Metode dasar
Pelaksanan dan pengamatan pada metode ini meliputi langkah- laengkah sebagai berikut :
o Timbangan cawan porselin yang telah dipanaskan terlebih dahulu ( misalnya W1 gram ).
o timbang cawan porselin + contoh benih ( misalnya W2 gram ).
o cawan + contoh benih dipanaskan dalam oven dalm 50 menit pada temperatur 130 0 C.
o Setelah pemasaran selesai cawan + contoh benih didinginkan dalam exsikator selama 45 menit kemudian ditimbang lagi ( misalnya W3 gram ).
o Sesudah penimbangan selesai, cawan + contoh benih dipanaskan lagi dalam oven selama 10 menit pada temperatu130 0 C.
o Masukan kembali cawan + contoh benih didinginkan dalam exsikator selanjutnya ditimbang lagi ( misalnya W4 gram ).
o Pada pemanasan pertama,persentase air yang dilepasakan yaitu :
S1 = W2 – W3 x 100 %
W2 – W1
Dan persentase air yang dilepaskan pad pemanasan kedua yakni ;
S1 = W3 – W4 x 100 %
W2 – W1
o Kadar benih ialah S1 + S2 = S1 x S2
100
2). Metode praktik
Dalam metode praktik dapat digunakan alat –alat yang bernama “ Burrow Moisture Recorder “ Kett Riceter atau Burrow Moisture Tester Serial No 70- 1448. Pemakaian Burrow Moisture Recorder adalah sebagai berikut :
Ø Timbang contoh benih sebanyak 250 g, kemudian masukan ke dalam tabung dari alat tersebut.
Ø Pasang buah kartu yang sesuai dengan jenis benih yang diuji pada tempat yang tersedia .
Ø Atur alat pembaca kadar air pada B
Ø Turunkan benih ke bawah dengan cara menarik pengumpil beban
Ø Baca kadar air pada skala kaecarik dar air pada kelembaban
Ø Untuk memperoleh angka kadar air yang tertulis, masukan i alat
Ø secarik kertas ke dalam celah pencetakan kartu
Ø Keluarkan benih dari bagian pelompat dengan menekan tombol pengosong,selanjutnya laci penerima benih ditarik pula untuk mengeluarkan benih dari alat
Pemakaian “Kett Riceter” yaitu sebagai berikut;
1) atur alat sampai berada dalam keadaan siap dipakai, yaitu dengan, mengusahakan agar jarum merah berhimpit dengan garis merah di bawah angka 20.
2) Letakan benih yang akan diuji kira –kira 10 menit di dekat alat untuk menyesuaikan temperatur.
3) Putarkan alat penyumbat mulut alat ke kiri, sehinga ruang penguji terbuka.
4) Ambil contoh benih dengan sendok sebanyak 14 – 15 butir dan masukan ke dalam piring contoh,kemnudian masukan ke dalam ruang penguji sehingga mengenai dinding dalamnya.
5) Putarkan putaran ke arah kanan sampai berhenti, lalu baca skala.
6) Baca pula thermometer, untuk koreksi tamabahkan atau kurangkan pada persen kadar air yang terbaca pada skala.
7) Keluarkan piring contoh dari alat dan bersihkan.
Pemakaian Burrow Moisture Tester Serial No 70- 1448.adalah sebagai berikut :
1) Isikan contoh benih ke dalam tabung yang berisikan thermomete sampai penuh.
2) Tarik tombol logam untuk menjalankan ( menghidupkan ) alat.
3) Tekan tombol hitam dan putarlah tombol besar pada lingkaran baku sampai jarum penunjuk unit berhimpit dengan angka 50.
4) Dorongkan tombol ( untuk skala atas 0 -30 unit ) atau tarik tombol (untuk skala bawah 0 -30 unit).
5) Himpitkan bacaan temperatur dengan unit yang diperoleh ( pada skla ).
6) Baca kadar air yang ditunjukan oleh panah merah untuk setiap benih.
5. HASIL PENGAMATAN


15,7 %


6. KESIMPULAN
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar air benih menggunakan metoda langsung dengan oven suhu tinggi , dan metoda tidak langsung menggunakan alat moisture tester yaitu Steinlite moisture tester

Comments

Popular posts from this blog

UJI PENGARUH CAHAYA

DETERIORASI BENIH

Dasar Teknologi Benih